Wednesday, November 2, 2016

Tidak Perlu MIkir SEO, Artikel yang Banyak Dibaca adalah yang Human-friendly

Kalau anda baca di situs-situs lain, katanya supaya website kita banyak yang baca, maka artikelnya harus dioptimasi untuk mesin pencari atau SEO.

Istilahnya “artikel SEO-friendly”.

Sayangnya, konsep ini sudah ketinggalan jaman.

Yang terjadi justru sebaliknya.

Mereka yang mengaplikasikan teknik SEO (jadul) justru gagal, dan mereka yang melupakan SEO ketika menulis artikel justru mendapatkan peringkat tinggi.

Gila kan?

Ini karena mereka yang fokus dengan SEO secara tidak sadar malah membuat artikel untuk mesin.

Artikel yang tidak menarik dibaca oleh manusia.

Oleh karena itu, dalam panduan ini saya mengajak anda untuk melupakan SEO-friendly dan fokus ke “human-friendly”.

Dulu, yang kita anggap sebagai artikel SEO adalah yang seperti ini:
  1. Memiliki keyword density sekian persen
  2. Panjang minimal 300/500 kata
  3. Bold, underline, italic di setiap keyword
  4. Keyword di judul, paragraf pertama, paragraf terakhir
  5. Keyword di meta description
  6. Menggunakan subheader (h2-h6) yang berisi keyword

Tapi sekarang…lupakan semua aturan tadi.

Ini alasannya:
Google menggunakan perilaku manusia untuk menentukan peringkat di hasil pencarian


Bingung?

Maksud saya begini…

…ketika kita (manusia) membaca artikel, kita tahu jelas bedanya antara yang bagus dan jelek.

Artikel yang bagus biasanya dibaca dalam waktu lama, sering direkomendasikan kepada orang lain, dan pembaca tidak perlu mencari artikel yang lain lagi.

Google bisa menerjemahkan perilaku ini menjadi data.

Data perilaku inilah yang digunakan untuk menentukan peringkat.

Makanya saya bilang Google menggunakan perilaku manusia.

Sudah dapat maksudnya?




Mari kita balik lagi ke 6 aturan jadul di atas…

Anggaplah anda menulis buku.

Buku fisik, bukan website.

Apakah menggunakan banyak bold, italic, underline, dan keyword density tertentu bisa membuat buku anda jadi lebih menarik?

Mestinya tidak berpengaruh.

Emangnya iya kalau kita nulis kata ABC sekian kali lalu artikelnya tiba-tiba jadi lebih menarik?

Nggak logis…

Justru kalau menggunakan suatu kata secara berlebihan malah akan membuat manusia yang membaca artikel anda jadi lebih terganggu.

Akibatnya, mereka tidak jadi baca.

Nah, karena kita sudah tahu bahwa artikel di website SAMA dengan artikel di buku (sama-sama dinilai oleh manusia) maka caranya mesti sama.

Anda harus melupakan teknik SEO jadul dan fokus kepada manusia.

Itulah artikel yang akan bisa jadi viral, dibaca banyak orang, dan mendapatkan peringkat tinggi di mesin pencari.

0 comments:

Post a Comment